Nol Kilometer


Satu hal yang pasti, bahwa akan selalu ada akhir sebuah cerita.. Entah itu kesedihan,, kebahagiaan..
Untuk yang ini, Ya Rabb, setelah sekian puluh kilometer pejalanan kami meyakinkan diri kami sendiri, kedua orang tua kami, keluarga besar kami, akhirnya terlihat penghujungnya..
Tak berarti lagi seberapa banyak peluh yang telah tercurah
air mata yang telah tumpah
amarah dan keraguan yang datang silih berganti
lalu yakin pada satu pilihan, setelah Engkau banyak menunjukkan sinyal kemudahan.
Panjang memang,
Tapi inilah apa adanya..
Tak ada yang berniat untuk mengudur-ngudurkan (jika ada teman-teman yang berpikir bahwa perjalannya terlalu lama)
Tak ada juga yang berniat untuk terburu-buru (jika keluarga kami berpikir begitu)
Bagi kami, inilah apa adanya usaha. Sepanjang inilah usaha yang kami bisa.
Dan di sinilah takdir itu mulai berkata.
“Jika sudah waktunya, tak ada yang bisa menghalangi panggilan Rabb-mu”
.
Ya Rabb, rasanya badan ini pernah rapuh, hati ini sempat kehilangan cerianya, pikiran ini sempat sempit tak berlogika.
Tapi tidak ketika kami yakin pada  tujuan yang Kau tunjukkan.
Panjang? Lagi-lagi harus di jawab dengan jujur, YA!
Tapi di sinilah titik takdir telah menyapa..
Insya Alloh, bulan Maret menjadi bulan yang Kau pilihkan untuk menjadi shelter perpindahan koridor hidup kami.
Dari satu, menjadi dua
Dari setengah, menjadi penuh
Dari sendiri, menjadi bersama
Sungguh indah
Dan kala perjuangan hampir mencapai garis akhirnya yang bahagia, rasanya aku menjadi lupa pada perjuangan lelah di belakangnya..
..
barokalloohu lakuma wa barokalloohu ‘alaika wa jama’a bainakumma fii khoir…

visit our invitation http://www.anggi-gema.co.cc/

0 komentar:

Post a Comment