Abi, Mengapa Kau Lakukan Ini pada Ummi?

Hari ini, kemarin, kemarin lagi, dan hari-hari yang lalu sejak kehamilanku yang kedua, aku banyak merenung. Tentang betapa nikmatnya hidup ini, tentang  batapa beruntungnya aku, tentang betapa Alloh sayang padaku, tentang semua nikmat yang telah kunikmati, atau nikmat yang mungkin telah kupungkiri. Jujur, aku sedikit lelah. Aisyah sudah semakin banyak ingin tahu apapun yang dia lihat. Mual yang kurasa membuatku tidak nyaman, atau kontraksi-kontraksi kecil yang kadang membuatku harus tiduran dulu. Semua itu mungkin saja membuatku lelah, namun dibalik itu semua, aku melihat diriku tersenyum. Betapa aku, suamiku dan Aisyah akan mendapatkan akselerasi luar biasa nanti. Akselerasi ibadah, akselerasi amal, akselerasi semuanya. Ini sungguh luar biasa :) Dan dibalik keluarbiasaan yang sedang kurasakan ini, ada hal yang tak kalah luar biasa. Yang selama ini menjadi penawar hati yang sering kali lelah atau lalai bersyukur..

Untukmu, Abi..
Izinkan Ummi menuliskan ucapan terimakasih Ummi kepada Abi.
Terimakasih Abi sudah selalu tersenyum setiap kali pulang kerja. Tak peduli apakah kering atau kuyup sudah baju kerjamu karena hujan. Tak peduli rasa pegal yang sering kali malas kuobati. Tak peduli seberapa banyak pekerjaan yang telah kau lalui setiap hari. Tak peduli seberapa berat beban di pundakmu, abi, kau tetap tersenyum padaku. Kau tetap mengecup keningku. Kau tetap bertanya bagaimana kabarku. Kau tetap menggendong Aisyah, mengajaknya bermain, bahkan bernyanyi dengan gaya berputar-putar. Abi, mengapa kau lakukan itu pada Ummi?

Dan di saat-saat sebelum tidur kau tak lupa membaweliku untuk meminum obat agar kandunganku kuat, agar luka bekas sesar lekas sembuh, agar aku tetap kuat, agar aku tetap bisa menyusui. "Ummi, susunya sudah? obat dari dokter? Tadi siang herbalnya diminum?". Kau tak pernah bosan, Abi, untuk selalu bertanya dan mengawasiku yang pemalas ini. Abi, mengapa kau lakukan itu pada Ummi?

Abi, aku pikir kita akan sedikit "menyepelekan" kehamilan kedua seperti yang biasa Ummi lihat pada beberapa orang tua lain. Tapi aku salah, kau ternyata sama sekali tidak menyepelekan. Kau bahkan lebih matang. Katamu, "justru karena kita seharusnya sudah lebih berpengalaman". Kau bahkan tidak lupa untuk mengelus perutku dan menyapa si janin. Abi, mengapa kau lakukan itu pada Ummi?

Abi, mengapa kau lakukan itu semua pada Ummi? Sehingga Ummi merasa tidak cukup hanya sekedar mengucapkan terimakasih, atau memijitimu (itu pun banyak ku tolak), atau apapun..
Namun begitu, Abi, Ummi sangat bahagia telah Alloh jodohkan denganmu. Alloh tak pernah keliru, kaulah yang terbaik untuk Ummi, dan semoga kau pun merasakan bahwa Ummi yang terbaik untuk Abi. 

Abi, terima kasih..
Semoga Alloh selalu memberimu petunjuk, menjadikanmu laki-laki yang shalih, suami dan ayah yang baik, pemimpin yang adil, anak yang berbakti pada orang tuanya.
Semoga Alloh telah menyiapkan balasan terbaik atas apa yang telah kau lakukan dengan baik pada istri dan anakmu..

Abi, Ummi selalu cinta..
Semakin bertumbuk


Category: 0 komentar

Istirahat Nanti..

Aku berpikir, sungguh mulia seorang ibu itu. sejak menikah hingga anak-anak dewasa dan mereka menikah, tidak nampak tempat peristirahatannya.

Aku mencoba membayangkan, saat ini aku sedang mendidik anak pertama berusia 1 setengah tahun berjenis kelamin perempuan. Betapa tidak mudahnya, karena ia kelak akan menjadi pendidik pula. Artinya aku tidak bisa sembarang didik. Lantas dalam rahimku sedang tumbuh sebuah janin yang kelak akan menjadi anak. Entah laki-laki atau perempuan, tentu tidak mudah pula. Beda usia dengan si kakak akan 2 tahun saja... Lantas 2 tahun setelahnya aku (jika Alloh mengizinkan) akan melahirkan anak lagi.. 2 tahun setelahnya, melahirkan lagi... 2 tahun setelahnya melahirkan lagi..

Jika Alloh mengizinkan aku hendak memiliki 5 anak dengan beda masing-masing 2 tahun.. Mereka berlima akan berturut-turut memasuki masa kanak-kanak, remaja awal, remaja akhir, dewasa, lantas menjadi tua. Akan ada masa dimana anak pertama baru akan masuk perguruan tinggi, sedang anak terakhir masih duduk di kelas 1 - 2 SD. Subhanallah, betapa panjang perjalanan ini kedepan.

Dalam proses perjalanannya, aku membayangkan bagaimana jika suatu hari aku terjatuh sakit. Rasanya, sakit tersebut nanti tidak "harus" dirasa. Bagaimana aku bisa tega beristiraha sedangkan anak-anak membutuhkanku dalam perkembangan dan pertumbuhannya? Suamiku pun tentu tidak bisa kusepelekan. Karena aku sadar, jika Alloh mengizinkan, aku berharap akulah bidadarinya nanti di syurga..

Jika Alloh mengizinkan, nanti akan ada masa dimana semua anak-anakku akan telah menikah dan berbahagia. Aku pasti ikut berbahagia, namun bukan berarti "melepas" mereka begitu saja. Tentu saja aku akan terus bersama mereka. Kembali mentrasfer ilmu tentang berkeluarga, tentang merawat anak, tentang menjadi istri yang baik (semoga aku termasuk di dalamnya).

Masya Alloh, tidak putus tugasku sebagai seorang ibu sampai disana karena jika anak-anakku kelak memiliki anak-anak mereka masing-masing, maka jika Alloh kembali mengizinkan, aku pasti turut membantu mereka. Setidaknya memberikan kasih sayangku sebagai nenek mereka..

Dan pada akhirnya aku akan menutup usia, dan disanalah akan nampak tempat peristirahatanku yang paling abadi..
.
Semoga kelak Kau tempatkan aku di tempat yang paling indah di sisi-Mu, Rabb..
Karena telah akan usahakankan diriku untuk menjadi istri yang baik bagi suamiku, menjadi ibu yang terbaik bagi anak-anakku, menjadi pendidik, menjadi dokter, menjadi guru mengaji, guru membaca, guru seni, guru sains, guru sosial, menjadi koki, menjadi apapun bagi keluargaku asal tetap ku taruh Engkau dalam hatiku..
Aku ikhlas tidak beristirahat di dunia, asal Kau kumpulkan kami lagi ya Alloh dalam satu rumah penuh berkah yang terbuat dari emas dan mutiara, di atas tanah surga tempat Kau ciptakan segala kesenangan dan ketenangan..
Aamiin..

Category: 0 komentar

Perjalanan Aisyah..

Alloh, sudah lama sekali tidak menulis di blog ini. Bahkan untuk sekedar membukanya pun tidak. hampir satu tahun hee.. Dan sekarang Aisyah sudah 1 tahun 5 bulan, alhamdulillah semakin shalihah dan cerdas.. Aisyah belajar sangat cepat..

Niat Ummi membuat blog ini adalah untuk menyimpan catatan-catatan tentang perjalanan kita sekeluarga.. tentang ummi, tentang abi, tentang aisyah.. dan tentang adik-adiknya..
Kali ini, izinkan ummi menuliskan tentang Aisyah.. maksudnya Kakak Aisyah (semoga Alloh menjadikan mu perempuan yang shalihah, baik akhlaknya, cerdas, baik perkataan dan perbuatannya, baik prasangkanya, baik pergaulannya, lembut namun tegas, berbakti pada ummi dan abi, menjadi teladan yang baik bagi adik-adiknya aamiin.. Aisyah, kau calon ibu dari anak-anakmu.. )

Aisyah,  kau adalah doa yang Alloh kabulkan untuk ummi. yaitu memiliki anak pertama berjenis kelamin perempuan.. Ummi berharap Aisyah dapat mengayomi adik-adik aisyah dengan sentuhan-sentuhan lembutmu. Ummi bahagia melihai Aisyah tumbuh dengan sempurna, sehat dan semakin cerdas. Ummi senang kamu sudah bisa banyak memahami kata-kata bahkan belajar menyebutnya dengan benar. Ummi senang Aisyah memperlihatkan sikapnya yang mandiri, yang mampu bersosialisasi dengan baik. 

Aisyah, anak ummi, cintanya ummi.. Ummi minta maaf jika ummi pernah memarahi aisyah atau memaksa aisyah melakukan sesuatu atau memaksa aisyah untuk menhindari sesuatu yang sebenarnya aisyah suka. Semuanya itu ummi lakukan untuk kebaikan aisyah, kecuali tentang marah seharusnya ummi tidak pernah memarahai aisyah. Aisyah, ummi sayang.. cinta aisyah karena Alloh..

Terimakasih Aisyah sudah menjadi penentram hati ummi, menjadi senyum ummi, menjadi tertawa ummi setiap hari. Terimakasih Aisyah sudah bisa sun tangan ummi, sudah paham apa-apa yang ummi sampaikan pada Aisyah. Terima kasih Aisyah sudah menjadi anak perempuan ummi yang baik, yang ummi cintai karena Alloh..

Ummi tuliskan perkembangan Aisyah dari bulan ke bulan di sini, bukan semata-mata untuk berbangga-bangga. Tapi ummi ingin tulisan ini sepanjang masa tersimpan, dan bisa Aisyah baca suatu hari nanti..

Aisyah sejak usia 2 pekan sudah bisa mengoceh. Pandai mengeluarkan suara "aaaa" dengan cukup keras. saat mendengarnya, ummi berpikir bahwa suatu hari aisyah akan pandai berbicara.. alhamdulillah, prasangka ummi menjadi doa untukmu..

aisyah 2 bulan 6 hari, alhamdulillah aisyah sudah tidak "bau tangan" lagi. Sudah bisa bermain sendiri, sudah mulai banyakk merespon apa-apa yang aisyah suka dengan senyuman. Kalau ummi ajak mengobrol, aisyah juga tersenyum. Aisyah jg sudah mulai enak ya tidurnya. Sejak bulan lalu aisyah sudah tidak bangun-bangun terus malam hari. Bahkan Aisyah sudah bisa tertidur sendiri dengan ditepuk-tepuk asal dalam keadaan kenyang. Aisyah juga suka digendong abi ya kalau mau bobo, bahkan nampaknya lebih suka digendong abi. Tidak apa-apa, meringankan beban ummi hehe.

Aisyah, terimakasih ya kamu sudah bisa memanggil "eemmmiii" (ummi) di usiamu yang baru 4 bulan. Ummi senang, ummi haru mendengar kamu memanggil ummi dalam tangismu. Ummi perhatikan motorik aisyah juga berkembang cepat. Kamu sudah bisa mengkoordinasikan tanganmu dan mulutmu sehingga mengeluarkan suara "aw aw aw" ketika tanganmu menepuk-nepuk mulutmu yang sedang bersuara "aaa". Aisyah.. ummi sayang karena Alloh..

5 bulan aisyah sudah semakin pandai mengoceh. Bulan ini untuk pertama kalinya ummi belikan buku untukmu. Alhamdulillah nampaknya kamu senang ummi bacakan cerita. Aisyah, kamu sudah ummi bacakan cerita sejak dalam kandungan. mungkin itu sebabnya kamu pandai mengoceh sejak awal lahir..

6 bulan, aisyah sudah mulai makan. Ummi memberikan MPASI tidak langsung banyak, ummi khawatir perut kamu kaget.. tapi nampaknya kamu jadi tidak terbiasa untuk makan..

7 bulan, aisyah mulai ummi berikan tepung2an atau kentang atau kabohidrat lainnya. namun berat badan kamu malah tidak naik signifikan. Kamu susah makan, nak. Tidak mau ummi masukan makanan ke mulutmu. Bahkan tanganmu gesit menampar sendok yang ummi sodorkan ke mulutmu.. Ummi sebenarnya sedih melihat kamu enggan makan karena ummi gak mau kamu jadi lemah. Tapi ummi tidak mau putus asa, ummi tetap bikinkan kamu makanan home made, buatan ummi sendiri.. untuk aisyah seorang :)

8 bulan, aisyah makannya mulai ummi tambahkan dengan daging-dagingan tapi masih tetap susah untuk makan..sabar ummi.. pasti ada solusinya :P... Tapi semua itu terbayarkan rasanya dengan kecerdasan verbal aisyah yang luar biasa.. Aisyah bisa mengucapkan "ammpuu" (lampu) sambil menunjuk ke arah lampu. subhanallah.. luar biasa lagi, aisyah sdh dapat mengatakan "puuuuuhh.. puuhhh ck. ck..ck" sambil menggesek-gesek telunjuk dan jempol yang mengarah ke kucing... suara "ck ck ck" yang kamu ciptakan dari mulut kecimu itu yang luar biasa.. ummi hanya mencontohkan namun kamu dapat sempurna menirunya hingga menghasilkan bentuk suara yang sama.. Alhamdulillah,, ummi cinta Aisyah karena Alloh..

9 bulan, makan aisyah mulai lancar.. dan semakin banyak menceracau.. Kau bisa mengatakan "Aamiin" "Hallo".. kakimu pun tambah kuat, sudah bisa berdiri sambil pegangann sendirii dan merambat sedikit-sedikit. Dan semua kebahagiaan ummi rasanya memuncak ketika kamu duduk dan melakuakan takbiratul ihrom sambil berkata "alloooh" lalu menangkubkan kedua telapak tangan di dada. Kau sholat, nak? Sudah bisa takbir nak? Masya Alloh... Maha Besar Engkau ya Rabbb.. atas karunia seindah ini.. Anakku melakukan gerakan takbiratul ihrom sambil menyebut namaMu di usianya 9 bulan.. di usianya yang bahkan untuk berdiri dia belum sanggup.. Mencontoh, meneladani.. Alloh....

10 bulan, kau sibuk dengan celotehan "apa tuh?", semua hal kau tanya, semua barang kau tunjuk sambil berkata "apa tuh". Matamu sudah jeli dan Ummi tidak akan bosan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanmu itu sekalipun kau telah bertanya beberapa kali.. "ciluuuuk baaa" lucu mendengar kau mengatakn itu.. aisyah kau mulai suka iklan di TV.

11 bulan, alhamdulillah Aisyah sudah bisa memanggil "abii" dengan jelas.. gigi di bawah juga sudah mulai tumbuh.. kaki pun sudah semakin kuat: kau suda dapat berdiri seimbang. nak..

12 bulan.. alhamdulillah Aisyah sudah mulai berjalan 1-8 langkah sepekan setelah berulang tahun. aku mengarkan secara intensif selama 30 menit. Aisyah awal mulanya masih takut dan tidak percaya diri untuk beridri lama lalu melangkah. Namun  ummi tahu bagaimana caranya agar kamu bergerak: memancingnya dengan menaruh mainan berbunyi di depannya agak jauh agak kamu akhirnya melangkah.. alhamdulillah bisa.. kau hebat nak dapat melawan rasa takutmu.. ummmi bangga..

13 bulan aisyah mulai lancar berjalan, jika jatuh pun sudah dapat berdiri sendiri lalu jalan lagi. alhamdulillah tidak butuh waktu lama untuk melancarkan itu semua.. :)


14 bulan Aisyah yang sering ummi nyanyikan sudah mampu ikut bernyanyi dengan nada-nada simple beberapa lagu. Koreografi topi saya bundar pun sudah bias.. aisyah cepat sekali meniru dan belajar.. cicak-cicak didinding, pok ame-ame,, lengkap dgn gayanya.. Alhamdulillah..

15 bulan, siapa yang sangka, aisyah sudah bisa menghitung 1-10, tentu hanya sekedar menyebutkan, tanpa paham arti hitungannya. sehingga sering kali beberapa angka terlewati untuk di sebut. Ummi sendiri tidak pernah sengaja mengajarimu dengan "keras" sehingga kamu dapat menghitung, nak. Ummi  hanya memperkenalkan "satu.. dua.. tiga.. dan seterusnya" sekedar mengucap sembari menghitung gambar bunga di kasur misalnya, atau menghitung kaki laba-laba yang tergambar di tembok kamar kita. iseng, tiada maksud apapun. Lantas siapa yang menyangka kau ternyata malah hafal.. bahkan menyebut "tujuh dan delapan" dengan cukup jelas. Aisyah, ummi banggaaaaa sekali... 
Suatu hari ummi membaca sebuah artikel untuk sesekali membiarkan anak melakukan sesuatu yang ingin ia lakukan sendiri, misalnya minum dengan gelas sendiri. Walau awalnya pasti tumpah-tumpah, tapi biarlah, kata artikel itu. Kelak anak akan belajar bagaimana bisa mengendalikan dirinya agar airnya tidak tumpah. Ummi coba ke kamu, nak.. sekali dua kali tumpah, setelah itu alhamdulillah,, kau bisa meminum dari gelas tanpa bantuan ummi, tanpa tumpah.. tepat jatuh airnya ke mulutmu.. lalu kau tersenyum sambil bilang "aaaah"; tanda sudah puas minum.. 
Aisyah, semoga kelak kau akan menjadi seorang hamba yang senantiasa rukuk dan sujud pada Rabb-mu, karena dari usia ini kau sudah mampu rukuk dan sujud (walau belum benar) disaat ikut-ikutan shalat bersama ummi.. lucu melihat tubuhnya yang masih kecil itu melakukan gerakan takbir, lalu rukuk, lalu sujud, dan takbir kembali (urutannya kau sudah hafal).. lucu sekali melihat mata bulatmu itu.. aisyah, ummi sayang karena Alloh..
Aisyah, nampaknya kau sudah bisa tahu bahwa ada bahasa lain selain bahasa ibu kita. Jika ummi atau abbi mengajakmu berbicara memakai bahasa inggris maka kau akan ikut berceracau (entah dengan bahasa apa) dengan logat inggris.. lucu sekali.. namun kau juga tahu jika ummi dan abi membaca qur'an, itu bukan bahasa indonesia ataupun inggris.. ummi sulit mendeskripsikannya di tulisan ini, tapi ummi tahu bahwa kau dapat membedakan ketiganya.. :)
Aisyah juga mulai pintar menyebutkan suara-suara binatang: ayam, bebek, monyet, gajah, harimau, kucing, anjing, sapi, dll

16 bulan, Aisyah, kau bisa menangkap logika dari pengejaan nak? Masya Alloh! Ummi katakan "em..a..ma..em..a..maa" kau jawab "mamaa". Ummi katanya "Te..a..ta..te..a..ta", kau jawab "tata".. ejaan huruf D huruf B, S.. masya Alloh.. kau bisa nak? Hiiiiiiiiyyy! #gemes
Oia, aisyah sudah bisa ee di WC lhoo.. sudah bs bilang "ee" tanda mau pup. dan sudah bisa manahan untuk tidak pup di celana.. gooood!!

17 bulan, aisyah semakin pintar berkomunikasi.. banyak kata-kata benda yang kau mudah untuk hapal. nama-nama benda banyak yang sudah kau tahu. dan dalam penyebutannya, semakin jelas. Jika ummi meminta tolong kau ambilkan sesuatu, ummi lihat kamu paham.. atau jika ada kata yang tidak kamu paham, kau berusaha untuk menjadi paham dengan memperhatikan ummi menunjuk ke arah mana.. kau hebat nak.. ummi bangga..

Aisyah, sampai usia ini, alhamdulillah Alloh titipkan lagi buah hati di rahim ummi yang insya Alloh akan ummi lahirkan bulan febuari  2014. Artinya di usiamu yang ke 2, kau akan menjadi seorang kakak. Aisyah, ummi berdoa selalu agar kau senantiasa siap dan mau belajar untuk menjadi kakak yang baik. menjadi teladan baik bagi adik-adikmu. Aisyah.. enyah laki-laki atau perempuan adikmu kelak, tentu ini bukanlah adik satu-satunya bagimu.. bersiaplah, karena kau akan menjadi contoh bagi mereka.. jadilah contoh yang baik. ajarkan mereka hal-hal yang baik, sebagaimana telah ummi dan abi  ajarkan kepadamu..

Aisyah,, ummi dan abi sayang kamu karena Alloh.. itu cinta yang hakiki.. insya Alloh

Jakarta, Rumah Eyang, 12 Juni 2013, 12.00 AM
Ummi 
Category: 2 komentar

Nanti izinkan aku tetap mengingat...

Nanti
Ragaku dan ragamu tidak lagi sekuat ini
Wajahku dan wajahmu tak lagi semenawan ini
Daya nalarpun kian menurun
Uban mulai menjadi sahabat setiap hari
Tulang mulai sering merengek minta direhatkan
Usia tinggal menunggu kadarluarsanya
Ketika itu semua mencapai masanya
Aku mungkin akan sering menatap rindu pada masa ini
Tertawa bersama bersamamu dengan suara apa-adanya
Berkelahi ringan yang akhirnya berujung tangis karena kau tak sengaja mengenaiku
Berjalan-jalan panjang sembari menikmati angin depok-jakarta
Bernyanyi bersama di motor sambil memeluk tubuhnya yang kubilang gendut
Kau tertawa dan berpura-pura mengempeskan perut sambil berkata "mana gendutnya?"
Atau sengaja menhentakkan helmu pada helmku. Lalu ku balas dan kau tertawa
Atau rindu pada saat-saat kita menonton bersama di layar laptopmu. Kadang tertawa, kadang saling terdiam, dan diakhiri dengan senyuman.
Aku pun akan rindu pada saat aku memarahimu karena jaket yang kau taruh sembarangan di atas lantai.
Atau saat kau berlama-lama di depan laptop sedanagkan aku tidak bisa tidur tanpa kau di sisiku.
Cinta,
Semua itu mungkin akan menjadi kenangan
Namun Nanti,

Ragaku dan ragamu tidak lagi sekuat ini
Wajahku dan wajahmu tak lagi semenawan ini
Daya nalarpun kian menurun
Uban mulai menjadi sahabat setiap hari
Tulang mulai sering merengek minta direhatkan
Usia tinggal menunggu kadarluarsanya
Ketika itu semua mencapai masanya
aku tetap ingin merasakan dirimu selalau dekat denganku.
Mengecup keningku di akhir shalat berjamaah kita
Atau di akhir kecupanku ke tanganmu
Aku tetap inguin merasakan tanganmu mengusap lembut rambutku
Atau pelukanmu di setiap tidurku
atau omelanmu atas kecerewetanku
.
Untukmu, suamiku..
Yang selalu memberikan yang terbaik sekuat tenagamu
terimakasih
Jazakallah khoir, semoga Alloh meridhoi urusanmu :)

Selalu bersamamu
(abi yg sebenarnya ga bs pisah dr ummi kan? lalalala~)

Category: 0 komentar

Untukku

Slow down, Umm
Let it go
Ikhlaskan tentang yang lalu
Senyumi saja
Lihat ke depan
Lihat orang-orang yang kau cinta
Lihat pada matanya
Yang satu seperti mata panda
Yang satu lagi mengambil bentuk matamu
Rehatlah sejenak, Umm
sambil sesekali berkaca
Agar Ummi tidak terjebak pada apa yang Ummi tidak suka
Terus belajar,
Terus perbaiki diri
Terus berikan yang terbaik
Lupakan, Umm..
Ukhlaskan..
Tawakan saja..
Yang lalu hanya kepayahan yang tidak perlu menyusahkan.
.
Aisyah... makin lucuuuuu ajaaa >.<
Category: 0 komentar

Resep: Rainbow Cake


Kemarin Ummi dibeliin Abi tokebi. Itu loooooh, alat blender praktis dari Korea. Kata Abi "Awas yaaa kalo udah dibeliin tapi gak bikin apa-apa" hee.. Ampunm dijeeeh! Sebenarnya awalnya mau beli blender baby untuk nge-blend makanan Aisyah tp dipikir-pikir sekalian aja beli yang bagus dan multifungsi. Sekalian "nabung" peralatan buat rumah baru nanti #aamiin! Sip sip.. bismillah, semoga jadi semangat.

Nah, salah satu yang mau banget, Ummi bikin ini niiiiih! Yang lagi In banget! RAINBOW CAKE!! Oops, tapi kan butuh oven, Mi? Ow ow! Tenaaaaaang, Ummi kan ada Happy Call! Iyaaaa, ternyata Happy Call bisa di fungsikan sebagai oven! Jangan-jangan Ummi aja ya yang ketinggalan jaman hee.. #kamseu. Cari resepnya and taraaa,, dapet deh.. This is it! Recipe of Rainbow Cake! Cekidot.. 

Rainbow Cake memang sangat lezat banget saat dan nyaman saat di pandang karena bentuknya seperti pelangi membuat perut kita lapar nah kali ini akan berbagi resep rainbow cake. kue ini bisa di sajikan pada saat lebaran dan di temani kue kering lainnya seperti kue kering nastar

Kaitlin Flannery adalah orang pertama yang membuat rainbow cake, resep rainbow cake sangat lah mudah seperti resep kue kering dan Kue dengan warna-warni bagai pelangi ini sedang digemari oleh berbagai kalangan. Begitu banyak pencarian mengenai resep membuat rainbow cake ataupun cara membuat rainbow cake. Ketenaran dari Rainbow Cake ini sudah mendunia, bukan hanya di luar negeri, Indonesia pun juga sedang booming dengan kue ini.



Resep Rainbow Cake :
  1. 400 gr gula
  2. 5 butir putih telur
  3. 226 gram butter
  4. 1/2 sdt garam
  5. 4 sdt baking powder
  6. 355 gr susu UHT
  7. 375 gram tepung
  8. 6 jenis warna / pewarna makanan (merah, kuning, orange, biru, hijau, ungu)
  9. 2 sdt vanila esens
  10. 100 gr mentega putih
  11. Springkle warna warni
  12. 100 gr cream cheese


Cara Membuat Rainbow Cake :
  1. Campur tepung, vanila esens, bakin powder, serta garam di dalam satu wadah, lalu sisihkan. 
  2. Kocoklah putih telur, hingga tampak kaku, lalu sisihkan.
  3. Kocoklah butter dan gula, hingga lembut. Lalu tambahkan putih telur yang telah dikocok tadi sedikit demi sedikit.
  4. Tambahkan campuran tepung tadi beserta susu UHT secara bergantian ke dalam adonan telur tersebut, lalu aduklah hingga rata.
  5. Tuang adonan tersebut ke dalam 6 wadah, lalu beri pewarna sesuai Rainbow Cake (6 Warna)
  6. Lalu pangganglah adonan tersebut ke dalam suhu 160'C selama kurang lebih 15-20 menit.
  7. Setelah itu, dinginkan dan susun secara bertumpuk sesuai urutan warna selera Anda.
  8. Kocok cream cheese, serta mentega putih, hingga lembut. Setelah itu oleskan pada cake, pada bagian atas.
  9. Hiasi Cake dengan sprigkle warna-warni.
  10. Taraaa,..Rainbow Cake sudah siap dihidangkan.
  11. Agar Rainbow Cake buatan Anda tersebut tampak cantik, potonglah cake, dengan tujuan untuk memamerkan bagian dalam Rainbow Cake yang warna-warni.


SipSippo! Bergegas merencanakan kapan beli bahan-bahannya. Kayaknya menggiurkan untuk disajikan pas Ramadhan ;)
Category: , 0 komentar

Lega Bisa Menjadi Ibu Rumah Tangga

Aku menemukan tulisan ini. Isinya bagus. Aku tidak bermaksud untuk menyinggung pihak-pihak tertentu ya. Sekedar share bahwa Alloh telah menciptakan manusia, bukan hanya sebaik-baik bentuk, tapi juga sebaik-baiknya peran, amanah, tujuan, dan kefitrahan. Selamat membaca :)

Lega Bisa Menjadi Ibu Rumah Tangga

 
Setelah saya pikir, yang berperan ganda siapa ya? Aku apa pembantuku nih

Selasa, 17 Juli 2012 
SEBELUM married, memang aku nginnya bekerja. Kelihatannya keren saja pokoknya bisa mencari duit sendiri. Kebetulan diajak teman ngelamar di Karawaci, eh aku diterima tapi temenku justru tidak lolos.

Waktu sudah married (Alhamdulillah suamiku, sudah punya pekerjaan mapan, rumah juga udah ada, Alhamdulillah banget deh pokoknya). Tapi tetap saja aku bilang sama suamiku kalau masih ingin bekerja. Memang sudah kita bahas kalau mencari nafkah itu kewajipan suami dst. Jadi alasan buat kerja di luar rumah memang kebanyakan buat pembenaran aja sih. Buat nambah income lah, biar nggak mubazir capek-capek kuliah, ingin berperan ganda, emansipasi, aktualiasasi diri bla bla bla.

Dandan cakep buat siapa yah?

Pagi-pagi, yang namanya dandan kayaknyanggak kelar-kelar, ada aja yang bikin tidak pede, suami aku sampai pencet-pencet klakson he he he… kalau orang Jawa sampe pencet klakson, berarti memang akunya saja yang nggak beres. Sudah begitu, di mobil masih aja benerin make up, suamiku menyetir, aku cuekin bodo amat! Turun dari mobil aku sudah cakep, wangi, rapih dan seksi. Hmm yang namanya Office Boy (OB) sampe Manager pada ngelirik deh (ah pada ngeres aja pikirannya… iya sih jujur aja, wanita mana sih yang nggak seneng kalau dikagumi?)

Pas sudah punya anak, masih tetap saja begini juga. Waktu ada teman bilang, “Eh kamu nggak nyangka lho kalau udah punya anak, bawaannya masih kayak gadis ajah. Rasanya sih seneng dengernya.”

Suatu hari, aku pernah mendengat tausyiah seorang ustad di Female FM tentang kecantikan seorang istri dan sikap terbaik baginya adalah hak suaminya. So what! jadi kalau ke kantor, memangnya nggak boleh dandan cakep gitu ya, pikirku!

Belakangan tiba-tiba hati ini merenung. “Ya Allah rupanya benar. Aku sudah serahkan haknya suamiku kepada ke suami-suami lain yang tidak berhak atas aku, setiap hari, bertahun-tahun… “

Emansipasi? Emang enak banget!

Sebenarnya aku sudah berterima kasih banget sama para tokoh-tokoh kewanitaan yang sudah rajin menyuarakan emansipasi untuk memperjuangkan kesamaan hak cowok ama cewek.

Di kantorku, gaji cewek sama gaji cowok untuk posisi yang sama tidak pernah dibedakan. Mulai bonus, tunjangan, semua sama.

Tapi kalau kewajiban sama nggak ya? Memang sih pada jabatan yang setara dengan jabatanku, temen-temen cowok kasihan juga kerjanya. Harus mengejar target ini lah, harus nge-deal kontrak itu lah, harus ke bea cukai lah, disemprot boss lah.

Pernah monitor komputerku mati bolak balik. Sebel!

Memang sih, aku tebak paling kabelnya ada yang longgar. Tapi masak sih, cewek kudu ngolong di meja?

Biasanya, kita, para wanita, tinggal angkat telpon, pakai sedikit rayuan kecil, langsung datang tuh orang bagian IT.

Memang enak banget emansipasi. Hak boleh sama tapi, kewajiban masak sama juga? Kayaknya tidak.

Professional

Aku suka geli sendiri. Kadang ada aja yang kelupaan. Lupa menaruh duit buat pembantu beli aqua, lupa bawa pembalut, lotion ketinggalan lah dll.

Jika Anda sekalian mau tahu, ini jadwal rutin kita para wanita karir;

•Begitu nyampai kantor langsung nelpon rumah untuk mem-briefing pembantu dari A ampe Z (manajerku saja gak rajin kasih briefing he he he)

•Habis menelpon sarapan deh ..(Mohon dipahami ya… jalanan Jakarta macet, kalau sarapan di rumah mana sempat?)

•Habis sarapan terus ngrumpi ..(wajib nih.. untuk berbagi info soal pendidikan anak, cinta laura, hem… tentang semalam bersama papanya anak-anak :)

•Habis ngrumpi apa lagi ya? Kadang si Nonik, toko berjalan bakal datang membawa dagangan, kemarin katanya mau membawa contoh high heel dll.

•Menelpon rumah lagi. Itu si bibi suka tidak nyambung, jika tidak diulang-ulang.

•Menelpon lagi… ngrumpi lagi… kabarnya si Komala baghaiman ya? Katanya, habis pap smear

• Paling demen kalau ada yang ngajak rujakan. “it’s a women thing you know.”

•Pekerjaan mah sambilan aja, yang penting beres, lho memang kenapa?

Well, ok mungkin it is not that bad ya..tapi coba deh kita evaluasi dengan jujur aja.

•Telpon yang ada di meja kita, lebih sering dibuat nelpon siapa coba? Urusan pribadi apa urusan kantor? Kalau pamer HP waaah nggak mau kalah deh, kalau Blackberry bosen ganti Android, tapi giliran nelpon anak di rumah, eh pakai telpon kantor :)

•Komputer lebih sering buat browsing mode baju, baca cerpen atau buat urusan kantor.

• Itu liat deh email kita masing-masing, ada berapa email yang kita kirim tiap hari? Berapa sih yang bener-bener buat pekerjaan? Paling emailan ngebahas ladies lunch, rasanin boss, gaji pembantu amah al-hal cewek doang isinya.

•Ketika kita lagi ngrumpi misalnya, sadar nggak sih kalau suara tawa kita cekikikan sudah ngeganggu para bapak-bapak yang lagi serius konsentrasi bekerja demi memastikan kalau nafkah yang mereka kasih untuk anak istrinya bener-bener halal dan toyyib. Kita mah cuek bebek aja ha ha hi hi!

Peran Ganda

Wanita bekerja kan dimitoskan sebagai wanita yang bisa menjalankan peran ganda yaitu mencari uang dan mendidik anak sekaligus. Pokoknya superwoman deh kayak lagunya Karyn White tahun 90-an.

Peran mencari uang dilakukan dengan cara “professional” yang dibahas di atas.

Nah peran mendidik anak ini yang ribetnya minta ampun. Memangnya cukup dengan mengangkat gagang telpon memberi instruksi kepada si bibik di rumah? so simple isn’t it?

Managemen waktu yang efektif adalah kunci sukses peran ganda, itu kata pakar kewanitaan.

Ya contoh aja, si bibi aku beri tahu jadwal jam-jam aku menelpon rumah agar dia bisa menyiapkan anakku di dekat telpon (hanya sekedar bertanya; udah makan belum, udah bobok?)

Si bibi juga harus dicerewetin agar kalau sore semuanya sudah beres, anak udah mandi, rumah udah bersih, makanan udah siap dll.

Setelah saya pikir, yang berperan ganda siapa ya? Aku apa pembantuku nih?

Pembantu gajinya pasti di bawah UMR (mau tanya, yang membayar gaji pembantu di atas UMR angka tangan deh!)

Pembantu kita kasih tugas ngerawat anak mulai nyuapin, nyebokin, mandiin, ngajarin nyanyi, seabrek.

Sudah begitu, pembantu juga masih kita beri tuga bersihkanrumah, mencuci, menyetrika celana dalam suami, dan kalau lagi pas aku telepon kadang dia lagi bikin sambel kesukaan suami.

Peran paling berat pembantuku sebenernya justru meladeniku yang sering ketus bin cerewet, tidak peduli semua kesulitan yang dia hadap untuk menjalan perintahku.

Padahal, di kantor, aku mah tinggal enaknya saja, kalau lagi ngrumpi suka tidak mau kalah mamerin anak aku udah bisa gini bisa begitu, kalau anakku dipuji orang, Hmm siapa dulu mamanya? Kalau anakku malu-maluin, tinggal bilang saja, “Iya tuh dasar pembantuku oon.”

Lho, suamiku bukan tipe orang rewel. Nasi tumis kacang panjang sama sambel terasi udah nambah bolak balik makan. Kalau cari praktisnya aja, pembantuku disuruh menyiapkan semua beres deh. (Idih boro-boro bikin sambel terasi, memegang terasi saja baunya mana tahan )

Tapi kok sama pembantu cuma digaji segitu sih? Pelit amat!

“Iya orang kerjanya nggak becus masak mau digaji tinggi.”

Kalau kerjanya nggak becus, kok dipasrahin merawat anak? He he he jadi yang nggak becus itu siapa?

Emang ironi 

Kalau aku ditanya siapa yang paling aku banggakan, aku pasti jawab Mamaku.

Aku ingat betul kalau aku mau pergi ke sekolah, mamaku menyisir rambutku, kadang dikuncir seperti ekor kuda. Kalau aku pulang sekolah pasti disambut peluk cium di depan pintu, terus ditanya dijarain apa nak? Mama I love you Mama.

Tapi kenapa ya, aku sendiri justru lebih bangga jadi wanita karir?

Mamaku orangnya sederhana banget tapi bisa mendidik membesarkan aku jadi sarjana kayak begini.

Nah aku sudah sarjana jsutru malah kebalik. Mendidik anak justru aku serahkan ke pembantu oon yang aku omelin tiap hari.

Fitnah

Namanya kantor ya kayak gitu itu deh. Cowok-cewek bukan muhrim bergaul tanpa batas. Lupa kalau itu suami orang atau sengaja menghilangkan jarak karena tiap hari bertemu. Demi selembar kertas kerjaan yang kita bahas, sudah deh, pasti lupa tuh sama perabotan kita. Kalau kita berdiri terus cowok temen kerja kita duduk, dada kita cuma berapa centi dari mulut cowok itu. Yang cowok juga kadang suka GR, sementara cewek juga suka mancing-mancing, jadi sama saja. Yang pakai jilbab-pun, sama aja becandanya. Mencubit suami orang, salaman sama suami orang dll itu mah hal biasa di kantoran. Pokoknya sama saja!

Aku sendiri juga jujur seneng banget kalau dibantuin, kan artinya aku lebih punya waktu lebih banyak buat ngrumpi, rujakan atau nelpon sana sini he he he.. Bodo amat kalau cowok yang bantuin aku jadi GR ato main hati. Pura-pura innocent ajah …. He he he …

Golden Age (Masa-masa emas yang tak akan pernah kembali)

Pasti ada perasaan bersalah yang muncul karena aku tidak bisa setiap waktu deket sama anak. Aku coba tutupin rasa bersalah itu pakai alasan-alasan pembenaran.

Sering ada yang cuap-cuap begini, “Yang penting kualitas bukan kuantitas. Jadi walaupun waktu kita untuk anak cuma sedikit tapi kalau berkualitas kan lebih baik.”

Lebih baik bagaimana maksudnya nih?

Kita nyimpen ASI di kulkas di kantor dan Astaghfirullah, itu apa pada nggak risih ya? ASI dijejer sama minuman punya orang lain, apa nggak risih ya ASI nya jadi perhatian dan bikin pikiran kotor suami orang.

Setelah seharian kita pajang di kulkas di kantor, baru deh sore harinya kita minumin ke anak kita.

Yakin tuh ASI kayak begitu lebih baik dan lebih barokah daripada ASI yang langsung kita minumin ke mulut anak kita?

Ketika anak-anak kita mulai bisa bicara, mulai berjalan dan mulai bertambah kepinterannya, apakah kita yakin lebih baik di banding pembantu kita yang dengan sabar menemani, menjag, mengajarin anak kita?

Ketika kita ambil rapot anak kita, apa kita yakin merasa lebih baik dan lebih terhormat daripada ibu-ibu yang tidak bekerja di kantor seperti kita?
Ibu-ibu itu mencurahkan kasih sayangnya dengan membelai tangannya sendiri, dengan nasihatnya sendiri, sementara aku menyapa anakku hanya dengan telpon kantor, pembantuku lebih sering memberi nasihat daripada aku yang cuma marah-marah aja kalau dilaporin pembantu.

Galau

Tapi, rupanya ada saat hati ini mulai tidak bisa dibohongi lagi.

“Mama kerja cari uang dulu buat kita jalan-jalan ya sayang, buat beli susu, buat beli bajunya Amy.”

Apa bener uang gajiku buat beli baju, beli susu dan buat jalan-jalan?
Tagihan kartu kredit dilaciku jadi jawabannya, yang beli HP baru, beli baju online, beli tablet buat fesbukan. Itu saja sering ditombokin suami.

Tausyiah itu akhirnya teringat kembali. Kecantikan dan sikap terbaik istri adalah hak suami. Sudah 5 tahun lebih aku kerja. Enjoy sih, suasana kerja penuh canda dan akrab, banyak yang kagum kecantikanku. Sakit hati sih kalau ada yang menikam dari belakang bilang aku ganjen, gatel ato genit.

Suamiku dan anak-anakku melepaskan hak mereka atasu, diikhlaskannya aku pergi keluar rumah, sementara aku membalas keikhlasan mereka dengan kelakuan yang seandainya mereka liat, pasti mereka akan kecewa.

“Ya Allah ya Rabbi… setiap hari selama bertahun-tahun aku sudah memberikan hak suamiku, hak anak-anakku kepada ke suami-suami lain yang tiada hak atas aku.”

Hati ini teriris setiap kali si kecilku Amy bilang, “Mama jangan kelja” setiap aku pamit berangkat kerja.

“Surga di bawah kaki ibu.”

Tapi masihkah surga ada di bawah kaki ibu seperti aku?

Ibu yang tidak menyusui anaknya 2 tahun penuh.

Ibu yang asik ngrumpi dikantor sementara anaknya main sama pembantu.

Ibu yang asik chating email sementara anaknya tidur siang didekap pembantu.

Ibu yang cuma bisa cerewet lewat telpon kantor nyuruh mandilah, makanlah, tidur sianglah.

Ibu yang sibuk buka internet kantor cari-cari baju terbaru biar tetep modis diliat (suami) orang.

Ibu yang asik makan siang bareng di café sementara anaknya disuapi pembantu.

Enough! I am coming home sweety. 

Keputusan berhenti kerja juga nggak mudah, tapi sebenarnya aku saja sih yang mellow. Teman-teman cewek bilang apa nggak sayang ninggalin kerjaan, eh tapi di belakangku mereka bilang aku berhenti kerja karena kasus ini dan itu, dasar!. Di hari terakhirku aku memberi kata-kata pesan perpisahan, “I miss you, friends forever, ah gombal pada lu semua!”

Suamiku bilang sebenernya dia sudah lama “ngebatin” ingin aku berhenti kerja. Dasar orang Jawa, coba bilang sejak dulu, mungkin aku bakal nurut.

Ridha Allah

Tiada yang lebih nyaman buat seorang hamba selain mengikuti Sunatullah. Suami dan perempuan punya fitrahnya sendiri, ikuti saja maka Allah akan melimpahkan ridha-NYA.
Alhamdulillah, keputusan berhenti bekerja adalah yang terbaik. Kini aku bebas menikmati saat-saat indah bersama bidadari kecilku Amy, kupastikan Amy mendapatkan cinta dan kasih sayangku selama aku masih hidup.

Dengan ridha Allah, aku juga tetap bisa punya penghasilan sendiri, berdua kakak perempuanku aku men gembankan bisnis cupcake online (many thanks to Pak Dani) Suamiku membelikan aku Honda Jazz second, asik juga bisa untuk mengantar pesanan cupcake dan buat antar-jemput sekolah buah hatiku.
SubhaAllah. Sungguh Allah tidak mengingkari janjiNYA. Allah cukupkan rizki orang yang bertawakal kepada NYA.

Penting lagi, aku bisa bebaskan diri ini dari fitnah, aku bisa jaga hak suamiku dan aku penuhi kewajibanku kepada anak-anak yang diamanahkan Allah kepadaku.

Eh doain aku ya biar cepet berhijab. Aku ingin berhijab lahir dan batin lillahi ta’ala. Maha Suci Engkau Ya Allah.*/Fany FarsadiIbu Rumah Tangga tinggal di Tangerang. Kisah ini ditulis berdasarkan pengamannya sendiri