Deklarasi

Ya, Rasanya aku terlalu picik jika berpikir negatif atau merasa terbelakang karena satu-dua ujian di suatu hari. Padahal di hari itu pula, Alloh telah memberikanku nikmat berjuta-juta: dari mulai aku bangun sampai ku tidur lagi.

Rabbi,
dan sejak hari genap din kami, aku menjadi kian paham bahwa hidup itu sebenarnya rumit, pun hidup sebenarnya sederhana. Begitu banyak makna yang bisa kita dapat, begitu banyak hikmah yang bisa kita pelajari. Kita harus cerdas dalam hidup. Itu benar! Supaya aku, kamu, dan anak-anak nanti bisa hidup dengan sebenar-benarnya hidup, menjadi manfaat untuk orang lain.

Rabbi,
dengan Kau hadirkan dia sebagai pemimpin rumah tanggaku, sudah membuat diriku menjadi malu, menjadi kecil. Aku tidak ada apa-apanya dibandingkan Engkau. JAUH! Kau Maha Besar dan aku maha kecil. Tidak pantas bahkan untukku meminta debu cintaMu. NikmatMu, Rabb.. meruntuhkan sendi-sendi keangkuhan diriku atas hidupku -yang sebenarnya adalah pemberian dari-Mu-.

Rabbi,
kemudian kini kau berikan lagi kepada ku dan suamiku suatu nikmat yang besar. Bahwa aku adalah wanita paling bahagia, bahwa suamiku adalah laki-laki yang paling bahagia. Kami, kau karuniakan kesempatan untuk menjadi orang tua, pendidik, pembimbing, pembuka kesempatan hidayah-hidayahMu untuk keluarga. Aku semakin malu, pada setiap doa san kesombongan dirku yang tidak akan pernah mampu melampaui KeMahaTahuan-Mu. Kau, Rabbi, Kaulah pemilih timur dan barat.

Rabbi,
Aku tidak ingin berputus asa dari rahmatMu karena kepada siapa lagi aku harus berharap.
Aku tidak ingin -dan tidak mungkin- bertahan dengan diriku sendiri karena dunia dan akhirat adalah milikMu.
Aku tidak ingin menjadi kufur, karena sangat mudah bagiMu untuk mencabut semua nikmat hidupku.
Aku tidak ingin mejadi sombong dan merasa benar sendiri, karena Kau lah yang Maha Besar.
Aku tidak ingin mengotori hatiku, karena suatu hari ia kan Kau pertanyakan kepadaku. Aku tak mau Kau kecewa.
Aku pun tidak ingin menjalani hidup dengan usaha pas-pasan, karena Kau suda maksimal memberikan yang terbaik untukku.

Rabbi,
Atas segala rasa pemnghambaan dan ketidakberdayaanku terhadapMu, aku mohon ampun atas segala kesalahan dan dosa yang telah ku perbuat, sengaja.. ataupun tidak.. yang lahir atas kebodohanku atau justru karena kelicikanku. Aku sadar aku tak lepas dari salah, maka tiada lagi harapanku selain pengampunanMu.
Atas nama segala rasa cinta dan syukur yang semakin menempel dan mengaakar di setiap sudut hati yang menghidupkanku, aku mohon jangan tingglkan aku. Takdirkanlah aku, suamiku, anak-anakku, orang tuaku, menjadi orang-orang yang tempatkan di tempat terbaikMu, menjadi manfaat bagi bumi-Mu, menjadi sesuatu yang indah di surgaMu.

Amiin..
Allahumma amiin..


Category: , 0 komentar

0 komentar:

Post a Comment