6 Bulan yang Lalu

Bi.. bi.. Aisyah udah 6 bulan bi! Udah bisa makan buaaaaahhh!!!! Horeeeeyyy! \(^o^)/
aisyah..Aisyah.. ummi abi sayang bgd sama kamu. Alhamdulillah Ai selalu sehat, bawel dan cerewet. Udah bisa manggil ummi dari 4 bulan. Trus tadi pagi bisa panggil abbi ya? Ihhh abi seneng banget lhooo! aisyah, aisyah.. jadi anak yang shalihah ya :)

***

6 Bulan, Ummi pikir ini waktu yang singkat. Nanti sebentar lagi 1 tahun dan mulai bisa berjalan. Lalu dua tahun, mulai bisa banyak bicara. Lalu 4 tahun, mulai masuk TK. Lalu 7 tahun, masuk sekolah. 12 tahun masuk SMP. 15 tahun masuk SMA. Lulus dan kuliah. Lalu menikah. Putuslah sudah tanggung jawab kami. Masya Alloh! Singkat betul rasanya. Sebentar sekali ya..
Tapi rasanya, sampai saat Ummi mengetik ini pun, Ummi belum bisa lupa rasanya saat pertama kali menjadi seorang ibu. saat Aisyah Hanaa Dzakiyyah lahir dan menyusu untuk pertama kalinya.

Subuh itu, saat usia kandungan Ummi mendekati HPL-nya (40pekan), Ummi tidak tidur nyenyak. Ummi merasa mulas. Ummi pikir iniadalah  mulas yang biasa ummi rasakan sebelum-sebelumnya. Tapi ternyata bukan. Ketika Ummi beranjak dari tempat tidur untuk mengambil wudhu, Ummi merasakan celana ummi basah. Seperti pipis tapi tidak bisa Ummi tahan. Ummi kaget karena sadar bahwa itu adalah ketuban Ummi yang rembas. Saat itu Ummi panik tapi sekaligus bahagia karena sebentar lagi akan bertemu Aisyah (nama yang sudah Ummi siapkan untuk putri pertama Ummi-Abi ini #cium). Ummi langsung membangunkan Abi.

Setelah shalat subuh, Ummi abi langsung siap-siap untuk berangkat. Ummi memakai gamis biru kembang-kembang kecil (gamis yang di kasih Yangti, pilihan Bude' Umma) dan jilbab rabbani warna senada. Ummi bahkan masih bisa merasakan betapa Ummi berusaha berjalan pelan agar ketuban tidak semakin rembas dan betapa beratanya membawa Aisyah di usia 40 pekan kandungan ini haha.

Ternyata di luas sedang gerimis hujan. Ummi sadar itu waktu yang ijabah untuk berdoa. Ummi berdoa agar Ummi dapat melahirkan Aisyah dengan selamat, secara normal. Eyang Mamah sama Eyang Papap ikut nganterin kita lho, Ai. Sepanjang perjalanan mulasnya Ummi sering muncul. Ummi lihat, Abi juga banyak berdoa dan mencoba menenangkan Ummi terus sambil tetap tersenyum. 

Sampai di rumah sakit, Ummi langsung diperika pembukaannya. Ternyata masih pembukaan 1. LAma amat dari kemarin pembukaan satu mulu! Tapi Ummi gak pesimis. Ummi masih berharap besar bisa melahirkan dengan normal. Dulu saat Eyang Mamah mau melahirkan Ummi juga ketubannya rembas duluan, tp karena gak mulas akhirnya di induksi dan bisa lahiran normal. Alhamdulillah Ummi mulai banyak mulas. Bahkan sudah 5 menit sekali walau sakit mulasnya masih bisa tertahankan. Makanya Ummi menolak tawaran dokter untuk di induksi, "Gak dok, saya sudah mulas-mulas. Gak usah di induksi".

Tapi nggak tahu kenapa mulasnya jadi semakin lama frakuensinya. JAdi 15 menit sekali. Lalu 30 menit sekali. Yang membuat Ummi khawatir, sudah jam 9 pagi tapi pembukaan Ummi masih saja 1. Ummi mulai terlihat sedih, tapi Alhamdulillah ada Abi yang selalu tersenyum. Sesekali Abi membacakan Ummi Al-Qur'an, mengusap kepala Ummi, mencium kening Ummi, senyum dan memberi nasihat. Ummi bersyukur punya Abi, Ummi bersyukur dari istri Abi. Makasiy ya Abi #janganGR! Hee. 

Jam 10. jam 11, jam 12, jam 2 siang. Aisyah, kenapa pembukaan Ummi masih saja 1 :(
Akhirnya dokter bilang, "Bu, kita kemarin gak pernah ada record bayinya terlilit tali pusar kan ya? Kenapa dia gak turun-turun ya? Harusnya kalau ketuban rembas, artinya jalan keluarnya licin, harusnya bayi ikut turun. Tapi ini nggak juga bu. Kalau misalnya ketuban Ibu belum rembas, saya berani nunggu sampai besok. Hmmm... kita operasi saja ya?"
Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!
Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut Bu dokter! Ya Alloh..
Padahal selama ini selalu diperiksa dan diprediksi bisa nomrla. Dokter bahkan selalu nyemangatin untuk lahiran normal dan menutup jalan untuk operasi. MAsya Alloh! Mungkin waktu itu Ummi sampai ujub, betapa sombongnya Ummi, PD banget bakalan lahiran normal sampai-sampai Ummi tidak mempersiapkan mental untuk lahiran dengan cara SC. Ummi sedih sebenarnya, kecewa. Tapi inilah jalan dari Alloh. Ini pasti yang terbaik. Ummi yakin :)

Jam 15.10. Ruang operasi dingin sekali. Tapi dokternya baik-baik jadi terasa hangat. Bahkan Ummi tidak merasakan sakit saat disuntik kebal (padahal kata orang bakalan sakit luar biasa). Mungkin karena dokternya udah handal hee. Ternyata selama operasi Ummi tidak bisa melihat prosesnya. Pandangan Ummi ditutup sehingga tidak bisa melihat proses lahirannya. Kebayang kalau Ummi bisa melihat pasti pingsan haha.
dan akhirnya..

Rumah Sakit Islam, 31 Desember 2011, 15.40
Oeeeeeeee!!! Oeeeee!!
Alhamdulillaahhh ya Alloh..
Itu suata Aisyah T.T Terharu banget Ummi.
"Bu Anggi, ini anaknya. Perempuan yaaa", kata suster.
Ummi minta IMD. Tapi karena ruangan operasi dingin, jadi proses IMD di percepat. Aisyah langsung diarahkan ke puting Ummi. Tapi sayang banget, Aisyah malah munggungin Ummi, Jadi Ummi gak bisa lihat Aisyah jelas. Sebel! Abis itu Ummi langsung teler! Molor alias tidur hehe..

Menurut versi Abi:
"Pak Gema Fikri?" kata suster.
Abi dan para eyang yang sudah menunggu du liar tunggu langsung beranjak ke arah suara panggilan. 
"Ya!", jawab Abi.
"Ini anaknya, Pak. Perempuan. Ibunya masih di ruang operasi", lanjut suster.
Subhanallah, cantik bangeeeeeeettt >.<
Lalu Abi langsung mentahnik dan meng-adzan-kan.
Allohuakbar Allohuakbar
Allohuakbar Allohuakbar
Asyhadualla illahailallah
Asyhadualla illahailallah
Asyhaduana Muhammadarrasulullah
Asyhaduana Muhammadarrasulullah
....
....
Aisyah, Islamlah agama kita
Alloh lah Tuhan kita, tiada lagi dan satu-satunya
Muhammadlah utusan Alloh dan tauladan terbaik kita
Yakini ya, Nak.. :)
.
Malam Tahun baru
Orang bersorak-sorai
Kembang Api dinyalakan
Tapi semua tak semeriah hatiku
Dari atas tempat tidur, memandangi mereka yang kucintai
Aisyah berbalut kain bedong yang tidur lelap
Dan Aa Gema yang tertidur nyenyak di kursi
Alhamdulillah ya Alloh
Aku sungguh bersyukur
:')

1 hari setelah Aisyah lahir :)

0 komentar:

Post a Comment