Aku berpikir, sungguh mulia seorang ibu itu. sejak menikah hingga anak-anak dewasa dan mereka menikah, tidak nampak tempat peristirahatannya.
Aku mencoba membayangkan, saat ini aku sedang mendidik anak pertama berusia 1 setengah tahun berjenis kelamin perempuan. Betapa tidak mudahnya, karena ia kelak akan menjadi pendidik pula. Artinya aku tidak bisa sembarang didik. Lantas dalam rahimku sedang tumbuh sebuah janin yang kelak akan menjadi anak. Entah laki-laki atau perempuan, tentu tidak mudah pula. Beda usia dengan si kakak akan 2 tahun saja... Lantas 2 tahun setelahnya aku (jika Alloh mengizinkan) akan melahirkan anak lagi.. 2 tahun setelahnya, melahirkan lagi... 2 tahun setelahnya melahirkan lagi..
Jika Alloh mengizinkan aku hendak memiliki 5 anak dengan beda masing-masing 2 tahun.. Mereka berlima akan berturut-turut memasuki masa kanak-kanak, remaja awal, remaja akhir, dewasa, lantas menjadi tua. Akan ada masa dimana anak pertama baru akan masuk perguruan tinggi, sedang anak terakhir masih duduk di kelas 1 - 2 SD. Subhanallah, betapa panjang perjalanan ini kedepan.
Dalam proses perjalanannya, aku membayangkan bagaimana jika suatu hari aku terjatuh sakit. Rasanya, sakit tersebut nanti tidak "harus" dirasa. Bagaimana aku bisa tega beristiraha sedangkan anak-anak membutuhkanku dalam perkembangan dan pertumbuhannya? Suamiku pun tentu tidak bisa kusepelekan. Karena aku sadar, jika Alloh mengizinkan, aku berharap akulah bidadarinya nanti di syurga..
Jika Alloh mengizinkan, nanti akan ada masa dimana semua anak-anakku akan telah menikah dan berbahagia. Aku pasti ikut berbahagia, namun bukan berarti "melepas" mereka begitu saja. Tentu saja aku akan terus bersama mereka. Kembali mentrasfer ilmu tentang berkeluarga, tentang merawat anak, tentang menjadi istri yang baik (semoga aku termasuk di dalamnya).
Masya Alloh, tidak putus tugasku sebagai seorang ibu sampai disana karena jika anak-anakku kelak memiliki anak-anak mereka masing-masing, maka jika Alloh kembali mengizinkan, aku pasti turut membantu mereka. Setidaknya memberikan kasih sayangku sebagai nenek mereka..
Dan pada akhirnya aku akan menutup usia, dan disanalah akan nampak tempat peristirahatanku yang paling abadi..
.
Semoga kelak Kau tempatkan aku di tempat yang paling indah di sisi-Mu, Rabb..
Karena telah akan usahakankan diriku untuk menjadi istri yang baik bagi suamiku, menjadi ibu yang terbaik bagi anak-anakku, menjadi pendidik, menjadi dokter, menjadi guru mengaji, guru membaca, guru seni, guru sains, guru sosial, menjadi koki, menjadi apapun bagi keluargaku asal tetap ku taruh Engkau dalam hatiku..
Aku ikhlas tidak beristirahat di dunia, asal Kau kumpulkan kami lagi ya Alloh dalam satu rumah penuh berkah yang terbuat dari emas dan mutiara, di atas tanah surga tempat Kau ciptakan segala kesenangan dan ketenangan..
Aamiin..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment