Nanti izinkan aku tetap mengingat...

Nanti
Ragaku dan ragamu tidak lagi sekuat ini
Wajahku dan wajahmu tak lagi semenawan ini
Daya nalarpun kian menurun
Uban mulai menjadi sahabat setiap hari
Tulang mulai sering merengek minta direhatkan
Usia tinggal menunggu kadarluarsanya
Ketika itu semua mencapai masanya
Aku mungkin akan sering menatap rindu pada masa ini
Tertawa bersama bersamamu dengan suara apa-adanya
Berkelahi ringan yang akhirnya berujung tangis karena kau tak sengaja mengenaiku
Berjalan-jalan panjang sembari menikmati angin depok-jakarta
Bernyanyi bersama di motor sambil memeluk tubuhnya yang kubilang gendut
Kau tertawa dan berpura-pura mengempeskan perut sambil berkata "mana gendutnya?"
Atau sengaja menhentakkan helmu pada helmku. Lalu ku balas dan kau tertawa
Atau rindu pada saat-saat kita menonton bersama di layar laptopmu. Kadang tertawa, kadang saling terdiam, dan diakhiri dengan senyuman.
Aku pun akan rindu pada saat aku memarahimu karena jaket yang kau taruh sembarangan di atas lantai.
Atau saat kau berlama-lama di depan laptop sedanagkan aku tidak bisa tidur tanpa kau di sisiku.
Cinta,
Semua itu mungkin akan menjadi kenangan
Namun Nanti,

Ragaku dan ragamu tidak lagi sekuat ini
Wajahku dan wajahmu tak lagi semenawan ini
Daya nalarpun kian menurun
Uban mulai menjadi sahabat setiap hari
Tulang mulai sering merengek minta direhatkan
Usia tinggal menunggu kadarluarsanya
Ketika itu semua mencapai masanya
aku tetap ingin merasakan dirimu selalau dekat denganku.
Mengecup keningku di akhir shalat berjamaah kita
Atau di akhir kecupanku ke tanganmu
Aku tetap inguin merasakan tanganmu mengusap lembut rambutku
Atau pelukanmu di setiap tidurku
atau omelanmu atas kecerewetanku
.
Untukmu, suamiku..
Yang selalu memberikan yang terbaik sekuat tenagamu
terimakasih
Jazakallah khoir, semoga Alloh meridhoi urusanmu :)

Selalu bersamamu
(abi yg sebenarnya ga bs pisah dr ummi kan? lalalala~)

Category: 0 komentar

0 komentar:

Post a Comment